Pages

Author

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

[ LEBE.COM ]

[ LEBE.COM ]
seru2an bareng temen di forks washington :)

Mengenai Saya

Foto saya
I ♥ My God , My Family & My Friend . and I ♥ SUPER JUNIOR , I ♥ SHINee , I ♥ Girl's Generation (ɔˆ ³(ˆ⌣ˆc)

kontak fesbuk

Rida Robiatul Badriah

Buat Lencana Anda">

Sabtu, 09 Juli 2011

One Promise

      this is fiction story , for everbody especially for my beloved E.L.F (EverLastingFriend)

       “Enggak ! Pokoknya enggak boleh ! inget itu !” kali ini ayahku berteriak dengan beridiri tegak sambil menatapku tajam . “ByaaaaRRR” gemuruh petir yang keras seketika hinggap ditelingaku. Detik itu tubuhku serasa tak bernyawa juga tak berharga. Dalam pikiranku ku saat itu hanyalah bagaimana bisa ayahku memberi keputusan yang mungkin beliau tahu hal tersebut akan melukai hati putrinya ini .
         
Tetes demi tetes air mata keluar dari kedua mataku , tak lagi kuberanikan diri memandang siapa bahkan apapun , selangkah demi langkah ku berjalan menuju kamar tidur dengan tertunduk lesu , adik dan kakak laki-laki ku itu hanya bisa terdiam seraya terus memangdangiku dengan rasa iba .

‘krek’ ku tutup pintu kamar dengan perlahan , tak sedikitpun ku keluarkan emosi yang sudah membendung di dalam hati , aku masih belum sadar , semuanya terasa mimpi bagiku , mimpi yang seakan-akan hidup dan menjelma menjadi sebuah kenyataan pahit ! . pelan-pelan ku buka laci di almari ku , secarik kertas terlihat . tiba-tiba setetes cairan hangat kini membasahi pipiku . *GLEK , sebenarnya tak kuasa jemari-jemari ini untuk mengambilnya atau sekedar memeganginya . segalanya terasa sulit bagiku saat ini .

Melihat tanganku yang dingin juga gemeta
r , ku urungkan niat untuk mengambilnya , aku hanya berani melihatnya dengan linangan air mata yang sedikit demi sedikit menetes . pelan-pelan ku eja dan ku baca dalam hati kertas itu . “ KOREAN IDOLS MUSIC CONCERT HOSTED IN INDONESIA 2011 ( KIMCHI 2011 ) *Festival 1 “ kertas itu adalah sebuah tiket yang aku beli dengan hasil tabunganku selama ini . dan sekarang , semua itu serasa tak berarti karena aku pun tak bisa menggunakannya untuk menonton konser Idolaku “ SUPER JUNIOR “ .

Diatas tempat tidurku ini , aku hanya bisa terdiam . sejujurnya , aku masih belum percaya akan semua ini , aku masih belum percaya kalau jerih payahku selama ini untuk menyisihkan uang saku setiap hari yang sudah kutukar dengan sebuah tiket VIP konser SUPER JUNIOR sia-sia hanya karna restu ayahku yang tidak sejalan dengan kemauanku .

“ harusnya kamu bilang dulu sebelumnya Vin , “ saran Rina sahabat terbaikku yang juga seorang E.L.F ( Fans Super Junior ) yang sudah bisa dipastikan akan hadir di acara KIMCHI 2011 pada tanggal 4 Juni 2011 di Istora Senayan .

“ iya Rin , harusnya saya bilang dulu . awalnya , saya pikir ayah saya akan mengijinkan untuk pergi ke sana “ jawabku , sambil menahan bendungan air mata yang sedikit lagi membasahi pipi .

“ Davina , mungkin ga ada cara lain lagi , konsernya itu besok , saranku lebih baik kamu jual tiket VIP mu itu seharga 2 kali lipat kepada E.L.F lain , ya seenggaknya kamu gak rugi-rugi banget . jangan khawatir , aku bakal mendokumentasikan semuanya , surat kecilmu untuk sang EVIL MAGNAE itu pun akan aku usahakan agar sampai pada orang yang tepat . bagaimana ? “

*KLEK ku tutup pembicaraan kami tanpa harus menjawab beberapa pertanyaan dari Rina . kini , bagaimana mungkin aku harus menjual tiket itu seharga 2 kali lipat ?! bagaimana mungkin aku hanya bisa tau segala informasi jalannya konser tersebut hanya dengan sebuah dokumentasi ?! yang lebih menyakitkan lagi , sebuah surat yang kutulis sendiri untuk seorang yang sangat aku kasihi dan aku sayangi disampaikan dengan orang yang jelas-jelas bukan pemiliknya ?!

Untuk kesekian kalianya hatiku terasa perih , kenyataan ini sungguh menyesakkan dada. Dan untuk kesekian kalianya aku pun menangis. Bagi mereka yang tidak mencintai mungkin bisa saja dengan mudahnya melakukan apa yang diusulkan Rina kepadaku , tapi bagaimana dengan aku ?! aku pun menerawang , terbang menuju sebuah sinar di tengah malam di atas sana. “ di luar sana , mungkin banyak orang sepertiku , rasanya aku ingin menemui mereka semua dan memintanya untuk memberikan ku sebuah motivasi dan solusi yang sejalan untuk menghadapi masalahku ini. Setidaknya aku akan tetap bertahan hidup hanya dengan makan dan minum. Selebihnya , hati ini tak yakin untuk bisa melakukannya “.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam , ku usapkan kedua tangan ku ke kedua mataku yang sembap , lalu , ku ambil tas gendong yang berada di atas lemari , ku masukan seluruh buku pelajaran untuk besok , tak lupa ku selipkan tiket konser ke dalam sela-sela laptop yang ku bawa . semuanya sudah beres, sejujurnya aku paling benci dengan mimpi buruk , aku tak ingin hanya karena kejadian ini , aku mengalami sesuatu hal yang paling aku benci .

Tengah malam , ku nyalakan PC yang berada di dalam kamar , “ bermain game membuatku lebih rileks “ . pernyataan seorang evil magnae yang juga seorang gamers sejati hingga dijuluki gamekyu itu membuatku percaya , dan memang benar , aku pun sering melakukannya .

 Sudah hampir 2 jam aku memainkannya , memainkan sebuah permainan yang membutuhkan konsentrasi , ketepatan dan kecepatan yang penuh , tak lupa ku gunakan earphone untuk meredam suara agar tak terdengar hingga keluar kamar. Biarpun begitu , tetap saja aku setting agar suara suara dan effect nya  sesuai sehingga benar-benar membuat ku seakan-akan dalam dunia yang berbeda. Yakni dalam perang , ku isi peluru , ku siapkan geranat , lalu dilesatkan sehingga berceceran darah dimana-mana . setelah semuanya membuatku cukup rileks , ku sudahi semuanya . ku matikan PC yang masih menyala .

Aku pun terbaring di atas tempat tidur yang begitu nyaman . sedikit demi sedikit ku pejamkan mata , malam sudah semakin  larut . “ aku harus tidur nyenyak malam ini untuk menghadapi hari esok , hari yang akan membuat  jiwaku semakin rapuh “ .

Tepat pukul 06.30 aku menaiki bus untuk pergi ke sekolah , dalam perjalanan gemuruh bantahan , dorongan , juga cacian kini berkecamuk di dalam pikiranku , ku ambil secarik kertas itu dalam tas , ku pandangi lekat-lekat seakan tak mau berpisah darinya .

Rencananya , akan ku berikan tiket itu secara Cuma-Cuma kepada seseorang yang juga seorang E.L.F dan satu kelas denganku , memang berat rasanya , tapi , aku tak mau mengecewakan seluruh member Super Junior kalau nanti mereka tau ada tempat kosong yang tak terisi .
***
Krringg ..
Tanda bel bunyi waktu istirahat sudah berbunyi . anak-anak dikelas ku langsung pergi berhamburan ke luar . ada yang pergi membeli makanan , ada yang membaca buku diperpustakaan , atau hanya sekedar duduk-duduk di taman belakang .
Kurungkan niat untuk pergi bersama mereka , kalau sudah begini biasanya aku hanya berdiam diri dikelas berdua hanya aku dan laptopku . tak ada yang kulakukan selain menonton seabreg video SUPER JUNIOR yang kupunya .

Baru saja akan kubuka laptop , sebuah kertas jatuh . ‘ kertas itu lagi ! ‘ teriak ku dalam hati , dengan berat hati ku ambil kertas itu . tiba-tiba aku teringat kembali akan niatku hari ini . tapi aku belum tau harus memberikannya kepada siapa . bagaimana , dan kapan waktu yang tepat untuk memberikannya , aku benar-benar tidak tau .

Kini, terpampang jelas sebuah foto yang diisi oleh 13 laki-laki tampan yang begitu mempesona . seakan melihat ke arahku , ku pancarkan senyuman manis untuk mereka . ‘ semoga mereka membalasnya ‘ doaku dalam hati .

‘ hey ‘ . suara kecil setenga berbisik itu membangunkanku dari khayalan indah ku tadi .
‘ kamu sedang bingung ? ‘ tanya nya kepadaku .
‘ mm . ehem mm .. iya . ‘ jawabku dengan ragu , bagaimana mungkin dia bisa mengetahuinya ?
‘ lakukan semua apabila itu membuat kamu yakin dan tinggalkan semua yang membuatmu ragu ‘ tiba-tiba seorang berperawakan jangkung juga bermata sipit itu memberikan ku sebuah petuah .
‘ maksudmu ? ‘ tanyaku heran .
‘ suatu saat kamu akan membutuhkan petuahku itu . ‘

Seorang pria yang sebaya denganku itu perlahan pergi dengan sorotan matanya yang tak henti memandangiku dengan penuh keyakinan . entah mengapa hati ku serasa mendapatkan sebuah penerangan , hatiku serasa mendapatkan sebuah jawaban dari semua masalah yang ada .

Seribu pertanyaan kini menumpuk dalam kepalaku , entah apa yang aku pikirkan saat ini , tapi semua keikhlasan ku untuk rela karena tidak bisa hadir dalam konser itu tiba-tiba hilang , perasaan ku saat ini sama seperti saat aku berbincang dengan ayahku semalam . sama saat hati ku sangat terasa sakit dan perih , entah mengapa , rasanya ingin ku ubah semuanya !

***
            Kali ini aku bergegas pergi menuju kantin sekolah , harapan ku hanya satu , semoga ada orang yang tepat dan sangat bertanggung jawab untuk menggunakan tiket ini dengan sebaik-baiknya .
            Rasa sesal itu memang terkadang muncul , namun ketika aku pejamkan mata ini , dan seakan menerawang jauh kesana , bibir ini tak terasa mengucap “ aku harus melakukannya ! “ ini demi mereka .
            “ Dina  !” panggil ku kepada seseorang yang tengah duduk sendirian dibelakang kantin sekolah .
            “ iya ? ada apa Davina ? “ tanya nya dengan suara lembut .
            “ bisakah kita bicara sebentar ? “ tanyaku .
            “ tentu saja . “ jawabnya ramah .
            Aku pun kini berada disampingnya , sebelum memulai pembicaraan ku tarik nafasku sepanjang mungkin . ku tatap dia dengan sungguh juga penuh harap . kulihat ia sedang membaca sebuah majalah . majalah yang berisikan info super junior sepertinya . disamping kanan nya , ku lihat sebuah telepon genggam nya berdering tak jelas , aku pun susah menebak lagu apa yang sedang ia putar .

            “ kau sedang memutar lagu apa ? suaranya kurang jelas . “ tanya ku.
            “ apa kau tak mendengar nya ? coba dengarkan dengan baik “ ajaknya dengan senyuman .
            “ dengan hati . “ tambahnya sambil berbisik.
            Ku dengarkan baik-baik , kini telepon  yang bisa dibilang jarang beredar dipasaran itu berada di sebelah telingaku . ku dengarkan lagi baik-baik , tapi ..
            “ apa yang kau dengar ? “
            “ i don’t hear anything “ jawabku .
            “ baiklah , kalau kau ingin tau , baca saja judulnya . “
            Pelan-pelan ku baca dan ku eja huruf demi huruf yang merangkai satu sama lain menjadi sebuah judul lagu. Ku eja sekali lagi .
            “ B-O-N-A-M-A-N-A .. bonamana ? apa ini judul lagunya ? sepertinya bukan seperti ini , lagu nya sangat tidak jelas .. dann.. “
            “ ssstt , aku tau itu , aku tau . jujur saja kalaupun aku mau minta file lagu itu kepadamu mungkin sangat sulit , tak ada bluetooth di hape ku , aku hanya bisa merekam . ingatkah Davina , saat kau hanya berdiam diri dikelas , saat itu kau sedang demam . kau bilang kamu harus mendapatkan vitamin , dan vitamin itu adalah dengan mendengarkan lagu ini . aku memperhatikan mu dengan sangat jelas , lagu itu membuat mu tersenyum kembali chingu (teman) , lagu itu membuat wajah mu tak pucat lagi . saat itu diam-diam ku rekam lagu ini walaupun hanya berdurasi 2 menit . dengan bodohnya aku pun mencobanya kepada adik ku yang sedang koma waktu itu dirumah sakit , padahal obat itu mungkin hanya berlaku bagi seorang E.L.F sepertimu yang mengerti juga mencintai , tapi entah mengapa saat itu keadaan adik ku sedang genting aku sangat khawatir , ide gila itu muncul , ku dekatkan handphone ku itu kedekat telinganya . sangat tidak jelas suaranya berdurasi singkat pula , tapi asal kau tahu , setelah itu adik ku siuman dan bangun dari koma , setelah itu dia tersenyum kepada ku . “ini lagu apa ? sangat indah .” ungkapnya. sete .. “
            “ kalau adik mu itu sadar , mungkin memang sudah waktunya Dina . “ aku memotong pembicaraan sambil meneteskan air mata seakan tak percaya .
            “ mungkinkah seorang berpenyakit kanker otak stadium akhir sadar dengan secepat itu ? ya , ini memang aneh , tapi setelah itu ia bilang “ aku ingin bertemu mereka disurga nanti , “ ia pun menutup matanya dengan sebuah senyuman manis dibibirnya . kau tau vina , tak ada rasa sedih dalam benak ku saat itu , karena ku tau adik ku itu pergi dengan kebahagiaan didalamnya . dan saat itu pula , super junior membuatku kagum dan bangga J . “
            Ku peluk erat tubuh Dina , akupun menangis dipundaknya , aku tak kuasa menahan tangis saat ia menceritakan segala sesuatu mengenai adiknya itu . lagi-lagi hatiku terasa sakit .
            “ Dina , maukah kau berangkat ke senayan sana nanti malam ? untuk melihat para pahlawan adik mu itu beraksi ? ini kesempatan bagus . “
            “ kamu bercanda vin , tiketnya kan udah habis , lagian kalau beli ngedadak gini kan susah , tinggal beberapa jam lagi . oh iya kalau pun tiket itu masih ada seribu lembar lagi mana ada cukup uang untuk ku untuk  membeli walau hanya satu buah .
            “ ini buat kamu Din , saya ga perlu “ dengan tangan gemetar ku berikan tiket itu kepada Dina yang masih kebingungan .
            “ maksud kamu Vin ? ini buat aku ? atau gimana ? aku gak ngerti “
            Ku peluk Dina dengan hati ikhlas , juga linangan air mata yang sama sekali aku tak mengerti artinya .
            “ gunakan dengan baik ya , jangan sampai kau  sia-sia kan “ bisik ku kepada Dina . aku pun melangkah secepat mungkin meninggalkan Dina dengan seribu pertanyaan berada dipikirannya .
            Tak perlu pikir panjang , seusai membereskan buku-buku di meja aku pun bergegas menuju gerbang sekolah untuk pulang ke rumah . sebenarnya hari ini bukan hari bebas , tapi karena banyak nya teman-teman ku yang sengaja izin keluar dengan berbagai alasan termasuk hanya untuk menonton KIMCHI di senayan sana akhirnya gerbang sekolah pun di buka lebar , selebar-lebarnya tanpa ada yang menghalangi . terlihat hanya seorang satpam yang kini sedang bertanya kepada ku .
            “ mau nonton KIMCHI ya ? “
            “ that’s impossible for me . “ ku jawab singkat padat dan jelas .
            Aku pun bergegas menuju halte bis di sebrang sana , ku tinggal kan pak satpam dengan wajah bingung nya . dalam hati aku pun berkata “ maafkan aku pak “ .
***
            Sesampainya di rumah , tak sedikitpun aku berani berbicara pada siapapun , kini aku sedang terdiam dalam kamarku sendiri . batinku menjerit kesakitan , lagi-lagi cairan hangat itu membasahi pipi . sudah hampir maghrib , aku masih saja terdiam . pikiran ku melayang entah ke mana . aku hampir tak sadarkan


to be continued :)



separador

0 komentar:

Posting Komentar

Categories

Followers